Jumat, 11 Desember 2009

it was.. (part II)





saya jadian.
saya punya pacar.
tapi saya ga punya kerjaan.
lah, pacar saya juga kan ga punya. jadi sama. kompak..
"toss dong sayaang.."
terus kalo sama-sama ga kerja, saya sama pacar ngapain?
ya pacaran terus dong. hihihihihi.
kalau ga pacaran dirumah saya, ya pacaran dirumah dia.
atau ga jalan-jalan ke mall. nonton. makan-makan ditempat favorite saya.
pacar saya baik!
baik banget! dan lagi, dia sangat royal.
dia manjain saya banget.
saya mau kemana aja, ngapain aja, makan apa aja.. sama dia selalu diturutin.
bahkan pas saya curigaan sama dia, dia langsung beliin saya N70 *yang waktu itu baru keluar* supaya saya dan dia bsa 3G-an kapan aja kalau saya ga percaya sama omongannya..


hanya aja, saya tau ada sesuatu yang ga bener. saya belon tau pasti apa itu.
yang jelas, entah kenapa, saya susah untuk mempercayai omongan dia.
ceritanya dia kadang ada yang ga masuk akal.


pacar saya sepertinya bekas (atau mungkin masih jadi) playboy.
lengkapnya,
pacar saya sepertinya bekas (atau mungkin masih jadi) playboy yang tolol.
karena dia sering sekali berkeluh-kesah tentang kejahatan mantan-mantannya.
ahh, so cliche sayang.. kamu cerita semua itu biar aku mengganggap kamu baik dan selalu tertindas kan?
pacar saya ini kayanya jelmaan pemaen sinetron dengan dialog yang kacau banget..
ini cerita-ceritanya,
"aku udah jomblo selama setahun.. mantan aku yang terakhir nipu aku.. aku sama dia liburan ke bali, dan pas di bali dia kabur.. bawa semua uang aku.. bawa semua baju aku.. 10 juta sayang.. 10 juta dia bawa.. sukses ngebuat aku jadi gembel dan susah payah ngumpulin duit untuk balik ke jakarta.."

"aku sakit sayang.. diotak aku ada sesuatu.. aku ga tau itu apa.. entah tumor atau kanker.. kalo lagi kambuh, rasanya sakit banget.. jujur ya sayang, umur aku ga bakal lama lagi.." *dikemudian hari kalo saya sama dia lagi berantem, sering banget dia tiba-tiba langsung ngeluh sakit kepala dan jerit-jerit.. atau ga mengeluarkan kalimat "rambut aku udah mulai rontok.." cih!*
"rumah kak ina itu rumah aku sebenernya sayang.. mobil mereka juga mobil aku.. sama mereka diambil paksa.. aku  ga enak untuk nuntut balik semua kepunyan aku itu.. karena kak ina kan kakak aku.. keluarganya bakal tinggal dimana nantinya?" *loh?loh?dulu katanya masih nyicil rumah, sekarang ko tiba-tiba udah punya rumah dan diambil sama kakanya?*
"aku lulusan kuliah di Universitas X jurusan pariwisata.. tapi aku ga bisa ngelamar sebagai S1 sayang.. ijazah aku semuanya kebawa air pas rumah kebanjiran.. jadinya aku kalo ngelamar kerja hanya sebagai lulusan sma sayang.."
dan masih banyaaaaak cerita-cerita pacar saya yang ga masuk akal..
susah banget percayanya. sepertinya pacar saya ga sadar, kalau dia berpacaran sama sweorang wanita yang pinter. saya itu pinter. cerdas. dan busuk. ga akan bisa saya dibego-begoin dan diboongin pake cerita cetek.
tapi, yah namanya lagi dimabok kepayang. toh cerita dia ga ada yang merugikan saya, ya saya ngangguk-ngangguk geleng-geleng aja setiap dia bercerita. dalam hati sih sedikit ngejerit, "OMG, laki gue pemboong dan tolol banget!!"

ternyata, makin hari dia makin getol ngeboongin saya. feeling saya itu kuat. saya tau banget kalau ada yang ditutup-tutupin dari saya. acting pacar saya juga jelek. kalo lagi boong ngomong belepotan dan ga masuk akal.
saya berubah jadi wanita posesif yang mengerikan. dan dia berubah jadi pria pembohong yang mengerikan.
saya teriak karena curiga. dia teriak untuk menutupi kebusukannya.
saya tau yang akan saya ceritakan sehabis ini amat sangat mengesankan saya kekanakan.. tapi semua yang saya lakukan beralasan.
terlalu banyak sms-sms mencurigakan yang ada di inbox hapenya.. terlalu banyak nmr-nmr ga jelas yang muncul di hapenya..
akhirnya ide itu saya lontarkan.
kalau memang tidak ada apa-apa. "mari kita bertukar nomor.."

Selasa, 01 Desember 2009

it was..



kami tidak sengaja berkenalan waktu itu. ditengah keramaian, saat tengah malam akan datang dalam hitungan menit. beberapa hari kemudian kami tidak sengaja lagi bertemu, di tempat yang sama.. tempat yang ternyata tidak jauh dari kantornya.. hari itu kami menghabiskan waktu ngobrol berdua sebentar.. ditemani segelas es teh manis, dan beberapa batang rokok. dan karena skenario yang saya rancang, minggu depannya kami tidak sengaja bertemu lagi, kali ini kami bertukar nomor handphone. lalu dia mulai sering mengirim sms pada saya. lalu saat saya bangun tidur dipagi hari, saya sering tersenyum melihat tulisan 'u received new message' di layar handphone saya. dari alur kirim dan terima sms antara saya dan dia, saya mengetahui kalau dalam beberapa hari kedepan dia akan segera keluar dari kantornya. 'tidak cocok sama bidang gue..' itu katanya waktu itu. yang artinya, dia akan menyusul saya menyandang status pengangguran.. pada hari dimana dia resmi tidak bekerja, kami berdua berjanji bertemu disuatu tempat. jam 2 siang, dan itu dia.. muncul di hadapan saya, dengan kaos soft pink, dan celana panjang jeans.. tapi.. hei, apa itu? saya melihat tato dilengan kanannya.. tato yang tidak pernah saya lihat dalam beberapa pertemuan terdahulu, karena dia selalu memakai kemeja.. lucu sekali, pria bertato mengenakan kaus berwarna pink muda dan celana jeans robek-robek. perpaduan yang bagus! indah! dia mengajak saya makan, tidak di foodcourt, terlalu bising dan banyak orang katanya.. sepertinya dia ingin tempat yang lebih senyap, agar kami berdua bisa leluasa berbicara. dia mengajak saya ke sebuah restorant.. restorant biasa, bukan restorant waah dan mahal, tp disana lebih sepi, lebih enak untuk saling menatap dan bercerita.. :) kami saling bertukar pikiran.. lalu saya mulai mengeluh.. tentang keadaan saya, dan meratapi nasib saya karena sudah 2 bulan menganggur. dia sepertinya tidak suka, tidak suka karena saya menyalahkan keadaan dan situasi.. lalu dia mulai bercerita tentang sebuah buku.. "The Secret".. buku yang segera dia beli untuk saya sesudah kami makan. Sampe rumah nanti harus langsung dibaca, pesannya hari itu..
setelah pertemuan itu kami jadi sering pergi bersama, tidak selalu berdua.. kadang ada teman-teman saya, kadang bersama teman-temannya.. sampai hari itu, saat kami memutuskan untuk bertemu berdua lagi.. di sebuah restaurant favorite saya.. kami memilih meja di dalam smoking area, ruangan yang dikeliling kaca, dan sofa yang nyaman. lagi-lagi kami banyak berbicara dan saling bercerita.. dia memberitahu saya tentang masa kuliahnya.. dia bercerita tentang cicilan rumahnya.. apa? kamu sudah mulai mencicil rumah di umur semuda ini? hanya 1 kata, saya kagum. saya tidak ingat bagaimana detailnya, tiba-tiba saya sudah bersender pada bahunya, dan tangan kirinya memeluk saya dengan lembut.. kami masih saling bercerita. kemudian terdiam, dan dia mencium pipi saya. kami kembali bercerita.. lalu kami saling berpegangan.. tidak ada dari kami berdua yang mau melepaskan pegangan itu. kami mulai bercerita lagi, lalu saat saya memandang matanya, tiba-tiba dia mencium bibir saya. gerakan spontanitas yang dia lakukan. saya tidak teriak. tidak menolak. tapi reflek mata saya berkeliling dengan liar, melihat apa ada yang memergoki kami.. dia melepaskan ciumannya, memandang saya lalu tertawa.. kamu kaget aku cium, trus malah jelalatan ketakutan, katanya sambil terus tertawa. lalu saya juga tertawa. dia tidak boleh memegang tangan saya dengan seenaknya. dia tidak boleh mencium bibir saya dengan sesukanya, kalau dia hanya teman saya. hari itu, kami resmi pacaran. saya dan dia, pria yang saya kenal di suatu malam buta di tengah keramaian jakarta, memutuskan untuk berpacaran. ya kami, pasangan pengangguran.



 
Header image by Flóra @ Flickr